Masih ingatkah sapaanmu saat dulu kala?
Masih ingatkah saat kita berdua saling berbagi?
Di penghujung jeti
Dihati ini masih segar saat kamu memintaku untuk
menjadi bagian dari kamu
Masih ingat sekali saat pertama kali aku mencium pipimu
Aku masih bisa rasakan kelembutan pipi itu
Pipi dari lelaki yang sebelumnya tidak pernah menyentuh wanita
Masih segar kenangan kita
Pelukan kamu saat bersamaku
Pelukan yang menunjukkan kamu tidak sanggup kehilanganku
Pelukan yang bisa menghapuskan kesedihanku
Dan kucupan mu masih membekas di dahi dan pipiku
kecupan kecilmu saat kamu menenangkanku
ingatkah?
hanya dengan cara itu aku bisa diam
hanya dengan cara itu aku bisa bertahan
dan kamu sangat tau rayuan mu mampu
melemahkan aku yang sedang dilanda cemburu
Sekarang dimana?
Bagaimana dengan kita?
Aah sudahlah !
Mereka kata aku tak layak untukmu
Aku bukan wanita yang baik
Aku bukan perempuan yang boleh jadi isteri solehah
Kini kita telah berpisah
Bisakah kau memberikan jawapan untuk soalan yang selama ini mengangguku
Saat kamu membaca rintihan hati ini
Adakah kamu akan mencintai aku seperti aku mencintaimu lagi?
Apakah kamu akan merindukan aku seperti aku merindukanmu kini?
Dan layak kah bila aku menginginkan mu kembali?
Dimana saat pintu hati yang pernah aku kunci rapat
Dan kamu membukanya
